nah yang ini contoh anekdot sindiran
Otak Orang Indonesia Masih Mulus
Konon otak orang Indonesia sangat digemari dan jadi rebutan di antara
calon penerima donor otak manusia. Di bursa pasar gelap, harga otak manusia Indonesia
dikabarkan paling tinggi. Setiap ada persediaan hampir bisa dipastikan langsung
laku terjual.
Orang-orang pun heran. Mengapa bukan
otak orang Yahudi yang terkenal cerdas-cerdas itu yang diburu? Mengapa bukan
otak orang-orang Jepang, yang tersohor memiliki kemampuan tinggi dalam bidang
teknologi, yang diperebutkan? Atau, mengapa tidak otak orang Cina yang sudah
dikenal luas lihai berbisnis? Mengapa justru otak orang Indonesia?
Setelah dilakukan semacam
penelitian, ternyata persepsi para penerima donor otak dalam menentukan pilihan
bukan pada standar umum seperti asumsi di atas. Jawab mereka: “Habis, otak
orang Indonesia rata-rata masih mulus. Soalnya jarang dipakai!”
PELAJARAN ANTI KORUPSI
Guru: Anak-anak besok kalau jadi orang jangan korupsi. Nanti nasibnya bisa
kayak koruptor-koruptor itu. Masuk penjara. Ya?
Murid: Ibu Guru salah.... Koruptor itu masuknya bukan ke penjara bu, tapi di
televisi Bu bukan penjara....
Guru:Loh itu kan berita anak-anak....
Murid: Oh jadi kalau begitu, kalau saya pengin diberitakan harus jadi koruptor
dulu ya Bu?Guru: Kata siapa harus jadi koruptor? Kalau kamu pengin masuk tv kan
bisa dengan cara yang baik. Salah satunya kamu jadi anak pandai. Itu baru murid
Ibu....
Murid: Bukannya dulu Ibu pernah cerita kalau Ibu Guru dulu dapat ranking satu
terus.... tapi kok nggak pernah masuk tv?
Guru: Ya... ya.... mungkin karena kurang beruntung saja anakku....
Murid: Jadi koruptor itu orang yang beruntung ya Bu? Kan masuk tv....??
Guru: Bukan beruntung anakku tapi.... (waduh kok susah ya njelasinnya?)
tapi.... karena memang begitulah....
Murid: Begitulah bagaimana Bu?
Guru: Ya... ya... begitulah! (Haduh tambah binggung nih!) Yang jelas, jangan
pernah jadi koruptor, itu saja pesan Ibu.... Oke....?? Baiklah kalau begitu
pelajaran kita selesai sampai di sini. Selamat siang anak-anak....
Pengemis & Manager
Manager : Pak, cape ya abis ngemis? Laper ya pak..?
Pengemis : Biasa aja tuh, hari ini saya udh makan 3x koq
Manager : Loh..? uangnya cuman buat makan bapak doank? Anak dan istri di rumah
makan apa?
Pengemis : Kayak org susah aja..! Td pagi saya sekeluarga abis ngerayain ultah
anak saya yg kelima di Mc. Donald bareng guru2 & tmn2 sekolahnya. Siang ini
istri dan anak saya barusan BBM saya, mrk lg makan di Pizza HUT tau! · Manager sampai kebingungan dan berkata :
“Emank bapak ngemis 1 hari dapet brp..?”
Pengemis : Nih ya.. Saya kasi tau..!! Saya ngemis dari jam 07.00-17.00.
Lampu merah atau hijau waktunya 60 detik.
Setiap 60 detik paling nggak saya bisa dapet Rp 2.000.
1 jam = 60 kali lampu merah
Hijau, berarti 60 x 2.000 = 120.000 /jam
· 1 hari saya kerja 10
jam, 1 jam buat istirahat jadi 9 jam.
9 jam x 120.000 = 1.080.000/hari.
1 bulan saya kerja 26 hari.26 hari x 1.080.000 = 28.080.000/bulan
Manager sampai kaget dan bengong mendengar cerita pengemis itu
Pengemis berkata : Emang mas jadi manager, gaji per bulannya brp..?
Manager : 6.000.000 :(
Pengemis : Ijasah..?
Manager : S-2
Jam Negara
Di depan gerbang surga, banyak manusia yg mengantri untuk diadili oleh Tuhan.
Sambil mengantri, manusia itu takjub melihat di tembok gerbang surga terdapat
JAM dan label negara-negara di dunia.
Tapi ada yg aneh dari jam tersebut, setiap negara mempunyai kecepatan putaran
yg berbeda dengan jam negara lainnya.
Melihat hal yg unik itu, salah seorang dari mereka bertanya.
Orang Filipina : "Malaikat, kenapa tuh kok jamnya beda-beda
muternya?"
Malaikat : "Oh, kecepatan putaran itu berdsrkan tingkat korupsi negara
anda, semakin cepat berarti semakin besar tingkat korupsi di negara anda."
Orang Filipina : "Ooohhh begitu... (sambil berbisik ke yg lain) emang
bener kata orang, si Estrada korupnya gila-gilaan.. Tuh jam jadi bukti.."
Orang Thailand : "Wah brengsek! Ternyata Somchai Wongsawat juga korupsi!
Pantes negara gue miskin!!"
Orang Singapura : "Hahahah jam negara gw Slow bgt tuh.. Kebukti negara gw
bersih dari yg namanya korupsi..."
Orang Indonesia : (melihat sekeliling, ga menemukan jam negaranya).
Lalu dia pun bertanya, "Malaikat, kenapa jam negara saya ga adaaaa
??"
Malaikat : "Maaf, anda dari negara mana?"
Orang Indonesia : "Indonesia!"
Malaikat : "Sebelumnya saya minta maaf atas ketidaksopanan ini... Coba
lihat kesana... Jam negara Anda kami pakai sebagai kipas angin..."
Argometer Japan yang Cepat
Di luar Hotel Hilton, Gus Dur bersama sahabatnya yang seorang turis Jepang mau
pergi ke Bandara. Mereka naik taksi di jalan, tiba-tiba saja ada mobil kencang
banget, menyalip taksi tersebut. Dengan bangga si Jepang berteriak, “Aaaah
Toyota made in Japan sangat cepat…!”
Enggak lama kemudian mobil lain nyalip juga taksi tersebut. Si Jepang teriak
lagi “Aaaah Nissan made ini Japan sangat cepat.” Enggak lama kemudian lewat lagi
satu mobil menyalip mobil tersebut dan si Jepang teriak lagi “Aaaah Mitsubishi
made in Japan sangat cepat…!” Gus Dur dan sopir taksi itu merasa kesal melihat
si Jepang ini bener-bener nasionalis.Kemudian, sesampainya di bandara, sopir
taksi bilang ke si Jepang.
Supir taksi
: “100 dolar please…”
Si Jepang : 100 dolars…?! Its not that far from the hotel…!!”
Gus Dur : “Aaaah… Argometer made ini Japan kan sangat cepat sekali!!”
Membuang
Presiden
seorang presiden
Filipina yang punya tiga orang anak. Merasa ayah mereka adalah orang nomor satu
di negerinya, anak-anal sang presiden pun lantas bertingkah neko-neko.
Anak kedua presiden ingin mencari popularitas dengan menyebarkan jutaan lembar
uang kertas pecahan 5 peso dari sebuah pesawat terbang. Kakaknya tak mau kalah
pamor. Dengan pesawat yang digunakan adiknya sebelumnya, sang kakak menyebarkan
jumlah uang jauh lebih banyak dari adiknya.
Anak perempuan presiden juga ingin populer, tapi tidak mau meniru cara yang dilakukan
oleh kedua kakaknya. Karena bingung, ia pun bertanya kepada pilot pesawat yang
ikut menyebarkan uang bersama dua kakaknya itu.
“Mas kapten, aku ingin populer seperti dua kakakku sebelumnya, tapi tindakan
populer apa yang bisa membahagiakan rakyat?” “Gampang sekali: Buang saja ayah
nona dari atas pesawat.
Presiden tak
bisa kencing
“Namun ada
presiden yang tak bisa kecing, coba tebak siapa?” Tanya Sabar pada temannya,
Subur.
” Loh memang ada presiden yang tak bisa kencing, gua ga pernah dengar” Kata
Subur.
” Ada dong!’ Kata Sabar yakin.
” Presidenya sakit kali, sehingga tak bisa kencing!” Jawab Subur.
“Salah”
“Presidennya kurang minum”
“Salah”
” Presidennya sering olahraga, jadi air yang keluar dari badanya berupa
keringat, bukan kencing!”
“Salah”
” Apaan dong, ini salah, itu salah!” Kata Subur mulai tak sabar.
” Presiden yang tak bisa kencing adalah presiden taxi!” Kata Sabar.
” Ga bisa, gua ga terima, itu kan mobil, bukan orang dan bukan presiden,
tadi kan lu tanya siapa, bukan apa?” Subur protes.
” Ye… suka-suka gue dong, namanya juga tebakan!” Kata Sabar sambil cengesan.
Presiden empat mata.
“Dua orang
presiden bertemu empat mata, setelah ngobrol tentang cabe, terasi, minyak
goreng, mie rebus dan lain-lain.” Kata Subur, oh rupanya Subur tak malah kalah
dengan Sabar.
“Tunggu dulu, lu bilang dua presiden bertemu, loh kok yang dibicarakan masa
terasi, mie rebus segala macam, bukannya masalah politik, negara atau
masalah krisis BBM, presiden apaan tuh?” Tanya Sabar protes.
” Loh bisa saja, mengapa tidak?” Kata Subur enteng.
” Ga bisa.. mana ada dua orang presiden bertemu empat mata bicara soal mie
rebus?” Kata Sabar gemes.
” Lo bisa saja!” Kata Subur lagi.
” Buktinya apa?” Kata Sabar makin tak sabaran.
” Iya, karena dua presiden tadi yang satu presiden partai, yang satunya
presiden taxi!” Kata Subur menjelaskan.
“Loh ga bisa dong! Masa presiden partai disamakan dengan presiden taxi, lagi
pula presiden partai itukan jabatan di sebuah partai yang isinya orang,
sedangkan presiden taxi itu nama perusahaan angkutan mobil, dan bukan orang,
masa orang dan mobil bertemu empat mata?” Kata Sabar protes panjang.
“Loh itu suka suka gua!” Kata Subur nyengir sambil senyum kemenangan, karena
berhasil membalas tebakan-tebakan Sabar.
” Oke… oke, satu satu!” Kata Sabar.
Presiden dan Burung Beo
Presiden 1: ”
Ada burung beo yang sudah diajarkan dua bahasa sekaligus, dan burung beo tadi
bisa menirukan dengan bagus, satu bahasa Inggris dan dua bahasa Rusia.
Jadi kalau ditarik kakinya yang kanan, burung beo akan bicara bahasa
Inggris dan kalau ditarik kakinya yang kiri burung beo akan bicara bahasa
Rusia, hebatkan!”
Presiden 2: ” Hebat-hebat!”
” Bagaimana kalau kedua kakinya ditarik?” Tanya presiden 1
” Wah pasti burung beo tadi bisa dua bahasa sekali gus!” Jawab presiden 2
” Salah”
” Oh mungkin dua bahasa tadi menjadi campur aduk!”
” Salah”
” Atau mungkin salah satu katanya akan ketukar, satu bahasa Inggris dan kata
kedua bahasa Rusia”
” Salah”
“Loh…jadi gimana dong?”
” Yang jelas kalau dua kakinya ditarik burung beonya jatuh dari sarangnya,
bego!”
” Eh jangan main-main ya, gini gini gua presiden, walau hanya di rumah
tangga, masa lu bilang bego!”
” Presiden bego … presiden bego… presiden bego !” Suara burung beo terdengar
berulang-ulang.
Menebak
usia mumi
Ini cerita Gus
Dur beberapa tahun yang lalu, sewaktu jaman orde baru . Cerita tentang sayembara
menebak usia mumi di Giza, Mesir . Puluhan negara diundang oleh pemerintah
Mesir, untuk mengirimkan tim ahli paleoantropologinya yang terbaik . Tapi,
pemerintah Indonesia lain dari yang lain, namanya juga jaman orde baru yang
waktu itu masih bergaya represif misal banyaknya penculikan para aktivis .
Makanya pemerintah mengirimkan seorang aparat yang komandan intel .
Tim Perancis tampil pertama kali, membawa peralatan mutakhir, ukur sana ukur
sini, catat ini dan itu, kemudian menyerah tidak sanggup . Pakar Amerika perlu
waktu yang lama, tapi taksirannya keliru . Tim Jerman menyatakan usia mumi itu
tiga ribu dua ratus tahun lebih sedikit, juga salah . Tim Jepang juga menyebut
di seputar angka tersebut, juga salah .
Giliran peserta dari Indonesia maju, Pak Komandan ini bertanya pada panitia,
bolehkah dia memeriksa mumi itu di ruangan tertutup .
“Boleh, silahkan,” Jawab panitia .
Lima belas menit kemudian, dengan tubuh berkeringat pak komandan itu keluar dan
mengumumkan temuannya kepada tim juri .
“Usia mumi ini lima ribu seratus dua puluh empat tahun tiga bulan tujuh hari,”
Katanya dengan lancar, tanpa keraguan sedikit pun .
Ketua dan seluruh anggota tim juri terbelalak dan saling berpandangan, heran
dan kagum . Jawaban itu tepat sekali ! Bagaimana mungkin pakar dari Indonesia
ini mampu menebak dengan tepat dalam waktu sesingkat itu ? hadiah pun diberikan
. Ucapan selamat mengalir dari para peserta, pemerintah Mesir, perwakilan
negara-negara asing dan sebagainya dan sebagainya . Pemerintah pun bangga bukan
kepalang .
Menjelang kembali ke Indonesia, Pak komandan dikerumuni wartawan dalam dan luar
negeri di lobby hotel .
“Anda luar biasa,” kata mereka . ” Bagaimana cara anda tahu dengan persis usia
mumi itu?”
Pak komandan dengan enteng menjawab,”saya gebuki, ngaku dia .”
Atlet
Berlari dikejar Serdadu
Hampir tak ada negara yang rela ketinggalan mengikuti
Olimpiade . Acara empat tahunan itu merupakan salah satu cara promosi negara
masing-masing. Dan tentu saja , peristiwa ini juga sangat bergengsi karena
acara ini diliput oleh semua media massa negara peserta. Wajarlah kalau setiap
negara berusaha mengirimkan atlet terbaiknya, dengan harapan mereka bisa
mendapatkan emas. Begitulah sambutan Gus Dur saat melepas tim Indonesia ke
Olimpiade Sidney yang baru lalu.
Gus Dur lalu bercerita tentang peristiwa yang pernah terjadi di Suriah. Pada
waktu Olimpiade beberapa tahun yang lalu, tuturnya, kebetulan pelari asal
Suriah merebut medali emas. Sang pelari mampu memecahkan rekor tercepat dari
pemenang sebelumnya, bahkan selisih waktunya pun terpaut jauh.
Maka, dia langsung dikerubuti wartawan karena punya nilai berita yang sangat
tinggi.
“Apa sih rahasia kemenangan anda?” tanya wartawan.
“Mudah saja,” jawab si pelari Suriah, enteng, “Tiap kali bersiap-siap akan
start, saya membayangkan ada serdadu Israel di belakang saya yang mau menembak
saya.”
Do You Like Salad?
Rombongan istri pejabat Indonesia pelesir ke San
Fransisco menemani suami mereka yang sedang studi banding. Ceritanya mereka
mampir ke sebuah restoran. Ketika memesan makanan, mereka bingung dengan
menu-menu makanan yang disediakan. Melihat itu, sang pelayan berinisiatif
menawarkan makanan yang barangkali semua orang tahu.
“If you Confuse with menu, just choose one familiar..”
kata si pelayan
Rombongan ibu-ibu saling berbisik menebak si pelayan
itu ngomong apa.
Si Pelayan tersenyum “Oke, do you like salad ?”
Seorang ibu yang sok tahu menjawab “Sure, I am Moslem,
five times in one day”
I am
Sorry 1,2,3
Pada suatu hari si Inah, seorang
gadis remaja dari dusun yang sedang rajin-rajinnya belajar bahasa inggris
sedang jalan-jalan ke kota. Ditengah jalan ia secara kebetulan bertemu dengan
seorang bule yang juga secara tak sengaja si Inah menabrak si bule tersebut.
Dalam hati si Inah ngomong, “wah
kesempatan nih bisa ngomong ama bule, minta maaf ah..”
Inah : “I am sorry sir..”
Bule : “Ohh.. ok.. I am Sorry too..”
(tapi si inah dengernya: two!)
Inah : “I am sorry three!”
Bule : “Hah? what are you sorry
for?”
Inah : “I am sorry five!”
Bule : ”Are you sick?”
Inah : “I am sorry seven!”
Cek Kesuburan
Pagi hari, ada Pria Guanteeennng
banget, namanya Nicholas. Nah…si Nikolas ini pergi ke rumah sakit untuk ketemu
dokter untuk memeriksakan kondisi apa dia ini masih subur atau tidak.
Nikolas : “Pak dokter, saya mau tahu
apa saya masih subur atau tidak…”
Dokter : “Ooo…. yang itu.. Sekarang
bapak bawa toples ini pulang dulu, besok kembali lagi ya…”
Besoknya Nikolas balik lagi nemuin
dokter, namun dengan toples kosong…
Dokter : “Lho kok nggak ada isinya?
Nanti meriksanya gimana?”
Nikolas : “Gini dok, Saya itu sudah berusaha,
tapi gak bisa, pertama Saya pake tangan kiri, trus tangan kanan Saya beberapa
kali, tapi gak bisa juga… Lalu istri saya juga bantu saya… Pertama dengan
tangan kanannya, tapi gak berhasil, dicoba dengan kedua tangannya pun tetap gak
bisa…”
Dokter : “Tidak bisa?”
Nikolas : ‘Kebetulan keponakan saya
si Ayu yang berumur 17 tahun ada di rumah… Saya coba minta tolong karena
tangannya dia lembut…”
Dokter : “Minta bantuan keponakan
bapak?!!”
Nikolas : “Iya dok… dia mencoba pake
kekuatan yang dia punya tapi tetep gak bisa, trus keponakan saya mencoba
menggunakan jepitan kedua kakinya…”
Dokter : “Dengan kedua kakinya?!!”
Nikolas : “Bener dok… dengan kedua
kakinya pun tetep gak bisa…”
Dokter : “Tetap gak bisa?!!”
Nikolas : “Iya dok… terus saya coba
minta bantuan tetangga saya,,Ibu Sri…”
Dokter : “Tetangga bapak!!”
Nikolas : “Dia langsung menggunakan
mulutnya, dia gigit-gigit sedikit beberapa kali, tetep aja gak bisa….”
Dokter : “Tidak bisa juga?!… Gila!!”
Nikolas : “Makanya saya datang
kemari untuk meminta bantuan pak dokter.”
Dokter : “Apa!! Tidaaaaak…! Saya
tidak mau!”
Nikolas : “Terus bagaimana saya bisa
diperiksa kalo pak dokter gak mau membantu saya…”
Dokter : “Pokoknya saya tidak mau!
Toples itu harus ada isinya!”
Nikolas : “Bagaimana mau diisi
dokter… Sampai sekarang saja gak ada yang bisa membuka tutupnya….”
Dokter : “^*&@^(*&@…T_T…”
Khutbah Nasruddin
Suatu ketika, orang-orang di kota
mengundang Nasruddin untuk menyampaikan khutbah di sebuah majelis.
Ketika tiba di mimbar, dia mendapati
bahwa sebagian besar hadirin dalam majelis itu tidak terlampau bersemangat
untuk mendengarkan khutbahnya. Sesudah menyampaikan salam, Nasruddin bertanya
kepada hadirin, “Apakah kalian tahu apa yang akan saya sampaikan dalam khutbah
ini ?” Hadirin serempak menjawab, “Tidak !” Sebab itu Nasruddin berkata, “Aku
tidak punya keinginan untuk berbicara kepada orang-orang yang tidak mengetahui
apapun tentang apa yang akan aku bicarakan” kemudian berjalan turun dari mimbar
dan meninggalkan majelis.
Orang-orang merasa tidak enak hati
kepadanya dan mengundangnya lagi pada keesokan harinya.
Keesokan harinya, sesampai di
mimbar, Nasruddin mengulang pertanyaan yang sama dan hadirinpun menjawab, “Ya !”.
Maka Nasruddin berkata, “Baiklah, karena kalian sudah tahu apa yang akan aku
katakan maka aku tidak akan membuang waktu kalian yang sangat berharga.”
Kemudian ia turun dari mimbar dan berjalan pulang. Kali ini orang-orang
benar-benar dibuat bingung dan akhirnya mereka memutuskan untuk mencoba sekali
lagi dan mengundangnya agar datang lagi minggu depan menyampaikan khutbah.
Minggu depannya, ketika naik mimbar,
Nasruddin lagi-lagi bertanya yang sama, “Apakah kalian tahu apa yang akan saya
sampaikan dalam khutbah ini ?” Kali ini hadirin sudah bersiap-siap untuk
pertanyaan itu, maka sebagian dari mereka menjawab “Tidak !” dan sebagian lagi
menjawab “Ya !”
Nasruddin pun berkata lagi,
“Baiklah, kalau begitu sebahagian yang sudah tahu bisa menceritakan kepada sebahagian
lainnya yang belum tahu” dan ia pun kemudian turun meninggalkan mimbar.
Dimasukkan Kertas To Yo
Sewaktu Almarhum Gus Dur masih menjabat sebagai orang nomor
satu di PBNU. Kantor PBNU waktu itu baru saja dilengkapi dengan mesin
faksimili.
Hari itu, Arifin Junaidi (Wakil Sekjen PBNU kala itu)
tengah memperagakan cara mengirim faksimili di depan Gus Dur. Di saat bersamaan
mantan Presiden RI keempat ini kedatangan seorang rekannya. Mereka bertiga jadi
memperhatikan mesin canggih itu.
“Loh ngirim tulisan pakai mesin ini apa bisa
diterima persis di sana?” tanya rekan Gus Dur terheran-heran.
Arifin menjawab yakin, “Lah iya no!”
Setelah Arifin memfaksimili, tiba-tiba ada faks masuk.
Mendengar bunyi dan masuknya faks itu membuat rekan Gus Dur semakin kagum saja.
“Wah mesin faks ini memang luar biasa, nggak masuk
di akal ya,” komentar rekan Gus Dur itu sambil geleng-geleng kepala.
Spontan Gus Dur langsung nyeletuk, “Ya jangan
dimasukkin akal dong, dimasukin kertas to yo,” jawab ringan Gus Dur
menggunakan dialek Jawa.
Fatwa Menikah
Suatu sore di akhir Ramadhan, beberapa orang ikhwah tampak sedang
bercengkrama di teras masjid Baitul Hikmah, Cilandak sambil menunggu waktu
berbuka puasa. Mereka semua adalah para peserta I’tikaf Ramadhan yang datang
dari tempat yang berbeda-beda. Dan mereka kini terlibat pembicaraan serius
tentang kegiatan dakwah di kampusnya masing-masing. Beberapa saat kemudian
datang seorang Ikhwah dengan tergesa-gesa, membawa suatu kabar.
”Assalamualaikum wr wb, Ikhwan semua, antum sudah dengar belum ada fatwa
terbaru dari Dewan Syariah, baru keluar pagi tadi lho!”
Dengan serempak
mereka menjawab,
” Waalaikum
salam, fatwa terbaru tentang apa akhi ? ”
” Tentang
Menikah !”
” Menikah ? apa
saja isi fatwa tersebut ? ”
” Isinya cuma
satu pasal tapi penting, bahwa mulai sekarang seorang Ikhwan tidak boleh
menikah dengan akhwat satu kampus.”
Semua ikhwah yang mendengar terkejut, dan saling memberi komentar satu sama
yang lain.
“Apa alasannya
akhi, khan tidak melanggar syar’i ?”
“Kok bisa
begitu, lalu bagaimana sama yang sudah berproses, langsung dibatalkan ya ..”
“Ane kira ini
untuk kepentingan perluasan dakwah juga ..”
“Kalau ane sih
milih sami’na wa atho’na saja..”
Setelah
beberapa saat terjadi tukar pendapat satu sama lain, akhirnya sang Akhi yang
datang bawa kabar tersebut dengan mimik serius menjelaskan,
“Tenang Akhi..,
fatwa tersebut memang harus di dukung dan ada dalilnya kok, bukankah Syariah
Islam membatasi seorang Ikhwan untuk menikah hanya sampai dengan empat orang
akhwat, maka bagaimana mungkin seorang ikhwah mau menikah dengan ‘akhwat satu
kampus’ yang jumlahnya ratusan ..!”
Teka-teki Suksesi
Seorang wakil presiden dimasa Orde Baru, sebut saja namanya Tresno. Sebagai
wakil presiden yang baik, ia ingin belajar dari Lee Kuan Yew bagaimana caranya
memilih Menteri yang pintar. Maka dia datang ke Singapura diam-diam.
"Bagaimana caranya memilih Menteri yang pintar, Pak Lee??"
"Gampang", jawab Lee, “Kita test saja kecerdasannya”.
Dan tokoh Singapura itupun Memanggil perdana menterinya, Goh Chok Tong. Lee
mengajukan satu pertanyaan yang harus dijawab Goh dengan cepat dan tepat :
"Hai, Chok Tong, misalkan orang tuamu punya anak tiga orang, Siapakah
gerangan anak yang bukan kakakmu, dan Bukan pula adikmu?" Goh menjawab
dengan tangkas,"Ya itu saya sendiri." Lee bertepuk tangan,
"Angka 10 untuk Goh. Sebab itu dia kupilih!"
Tresno sangat terkesan dengan cara memilih gaya Lee Kuan Yew ini. Dia
pulang ke Jakarta dan segera mau menguji Moko
“Pak Moko,,” kata Tresno, "Saya ingin menguji sampeyan. Ada satu
pertanyaan yang harus sampeyan jawab : Misalkan orang tua sampeyan punya anak
tiga orang. Siapakah gerangan anak yang bukan kakak sampeyan dan bukan pula
adik sampeyan??"
Ternyata Moko tidak segera bisa menjawab.
Tapi dia punya akal dan minta permisi sebentar keluar ruangan, dimana
menunggu Surata. "Coba mas Rata", Katanya kepada bawahannya ini.
"Misalkan orang tua situ punya anak tiga orang. Siapakah gerangan anak
yang bukan kakak situ dan bukan pula adiknya situ??" Surata berfikir lima
menit, lalu menjawab :"Itu saya, Pak." Moko senang bukan main, da
masuk kembali ke ruang Tresno.
Dia langsung maju."Jadi tadi petunjuknya… eh, pertanyaannya
bagaimana,Pak Tres??". Tres dengan sabar mengulangi,"Orang Tua
sampeyan punya anak tiga orang. Siapakah anak yang bukan kakak sampeyan dan
bukan adik sampeyan??" Moko kali ini menjawab tangkas :"Ya..Surata,
Pak!!". Tres ketawa geli.."Pak Moko ini gimana!! Jawabnya yang benar,
ya..Goh Chok Tong, dong!!"
Arti Kata
Politik
Seorang murid sekolah dasar mendapat pekerjaan rumah dari gurunya untuk
menjelaskan arti kata POLITIK.
Karena belum memahaminya, ia kemudian bertanya pada ayahnya. Sang Ayah yang
menginginkan si anak dapat berpikir secara kreatif kemudian memberikan
penjelasan, "Baiklah nak, ayah akan mencoba menjelaskan denga perumpamaan,
misalkan Ayahmu adalah orang yang bekerja untuk menghidupi keluarga, jadi kita
sebut ayah adalah investor. Ibumu adalah pengatur keuangan, jadi kita
menyebutnya pemerintah. Kami disini memperhatikan kebutuhan-kebutuhanmu, jadi
kita menyebut engkau rakyat. Pembantu, kita masukkan dia ke dalam kelas
pekerja, dan adikmu yang masih balita, kita menyebutnya masa depan. Sekarang
pikirkan hal itu dan lihat apakah penjelasan ayah ini bisa kau pahami?"
Si anak kemudian pergi ke tempat tidur sambil memikirkan apa yang dikatakan
ayahnya. Pada tengah malam, anak itu terbangun karena mendengar adik bayinya
menangis. Ia melihat adik bayinya mengompol. Lalu ia menuju kamar tidur orang
tuanya dan mendapatkan ibunya sedang tidur nyenyak. Karena tidak ingin
membangunkan ibunya, maka ia pergi ke kamar pembantu. Karena pintu terkunci,
maka ia kemudian mengintip melalui lubang kunci dan melihat ayahnya berada di
tempat tidur bersama pembantunya.
Akhirnya ia menyerah dan kembali ke tempat tidur, sambil berkata dalam hati
bahwa ia sudah mengerti arti POLITIK.
Pagi harinya, sebelum berangkat ke sekolah ia mengerjakan tugas yang diberikan
oleh gurunya dan menulis pada buku tugasnya:
"Politik adalah hal dimana para Investor meniduri kelas Pekerja,
sedangkan Pemerintah tertidur lelap, Rakyat diabaikan dan Masa Depan berada
dalam kondisi yang menyedihkan."
Jam Negara
Di
depan gerbang surga, banyak manusia yg mengantri untuk diadili oleh Tuhan.
Sambil mengantri, manusia itu takjub melihat di tembok gerbang surga terdapat
JAM dan label negara-negara di dunia.
Tapi ada yg aneh dari jam tersebut, setiap negara mempunyai kecepatan putaran
yg berbeda dengan jam negara lainnya.
Melihat hal yg unik itu, salah seorang dari mereka bertanya.
Orang Filipina : "Malaikat, kenapa tuh kok jamnya
beda-beda muternya?"
Malaikat : "Oh, kecepatan putaran itu berdsrkan tingkat korupsi negara
anda, semakin cepat berarti semakin besar tingkat
korupsi di negara anda."
Orang Filipina : "Ooohhh begitu... (sambil berbisik ke yg lain) emang bener kata orang, si Estrada
korupnya gila-gilaan.. Tuh jam jadi bukti.."
Orang Thailand : "Wah brengsek! Ternyata Somchai Wongsawat juga korupsi!
Pantes negara gue miskin!!"
Orang Singapura : "Hahahah jam negara gw Slow bgt
tuh.. Kebukti negara gw bersih dari yg namanya korupsi..."
Orang Indonesia : (melihat sekeliling, ga menemukan jam negaranya).
Lalu dia pun bertanya, "Malaikat, kenapa jam negara saya ga adaaaa
??"
Malaikat : "Maaf, anda dari negara mana?"
Orang Indonesia : "Indonesia!"
Malaikat : "Sebelumnya saya minta maaf atas ketidaksopanan ini... Coba lihat kesana... Jam negara Anda kami pakai sebagai kipas
angin..."
- See more at: http://anakmanggilang.blogspot.com/2014/08/anekdot-sindiran.html#sthash.JS23rGji.dpuf