Sabtu, 29 November 2014

contoh anekdot sindiran

nah yang ini contoh anekdot sindiran



Otak Orang Indonesia Masih Mulus


    Konon otak orang Indonesia sangat digemari dan jadi rebutan di antara calon penerima donor otak manusia. Di bursa pasar gelap, harga otak manusia Indonesia dikabarkan paling tinggi. Setiap ada persediaan hampir bisa dipastikan langsung laku terjual.
Orang-orang pun heran. Mengapa bukan otak orang Yahudi yang terkenal cerdas-cerdas itu yang diburu? Mengapa bukan otak orang-orang Jepang, yang tersohor memiliki kemampuan tinggi dalam bidang teknologi, yang diperebutkan? Atau, mengapa tidak otak orang Cina yang sudah dikenal luas lihai berbisnis? Mengapa justru otak orang Indonesia?
Setelah dilakukan semacam penelitian, ternyata persepsi para penerima donor otak dalam menentukan pilihan bukan pada standar umum seperti asumsi di atas. Jawab mereka: “Habis, otak orang Indonesia rata-rata masih mulus. Soalnya jarang dipakai!”

PELAJARAN ANTI KORUPSI                                         
Guru: Anak-anak besok kalau jadi orang jangan korupsi. Nanti nasibnya bisa kayak koruptor-koruptor itu. Masuk penjara. Ya?
Murid: Ibu Guru salah.... Koruptor itu masuknya bukan ke penjara bu, tapi di televisi Bu bukan penjara....
Guru:Loh itu kan berita anak-anak....
Murid: Oh jadi kalau begitu, kalau saya pengin diberitakan harus jadi koruptor dulu ya Bu?Guru: Kata siapa harus jadi koruptor? Kalau kamu pengin masuk tv kan bisa dengan cara yang baik. Salah satunya kamu jadi anak pandai. Itu baru murid Ibu....
Murid: Bukannya dulu Ibu pernah cerita kalau Ibu Guru dulu dapat ranking satu terus.... tapi kok nggak pernah masuk tv?
Guru: Ya... ya.... mungkin karena kurang beruntung saja anakku....
Murid: Jadi koruptor itu orang yang beruntung ya Bu? Kan masuk tv....??
Guru: Bukan beruntung anakku tapi.... (waduh kok susah ya njelasinnya?) tapi.... karena memang begitulah....
Murid: Begitulah bagaimana Bu?
Guru: Ya... ya... begitulah! (Haduh tambah binggung nih!) Yang jelas, jangan pernah jadi koruptor, itu saja pesan Ibu.... Oke....?? Baiklah kalau begitu pelajaran kita selesai sampai di sini. Selamat siang anak-anak....


Pengemis & Manager

Manager : Pak, cape ya abis ngemis? Laper ya pak..?
Pengemis : Biasa aja tuh, hari ini saya udh makan 3x koq
Manager : Loh..? uangnya cuman buat makan bapak doank? Anak dan istri di rumah makan apa?
Pengemis : Kayak org susah aja..! Td pagi saya sekeluarga abis ngerayain ultah anak saya yg kelima di Mc. Donald bareng guru2 & tmn2 sekolahnya. Siang ini istri dan anak saya barusan BBM saya, mrk lg makan di Pizza HUT tau!
·  Manager sampai kebingungan dan berkata : “Emank bapak ngemis 1 hari dapet brp..?”
Pengemis : Nih ya.. Saya kasi tau..!! Saya ngemis dari jam 07.00-17.00.
Lampu merah atau hijau waktunya 60 detik.
Setiap 60 detik paling nggak saya bisa dapet Rp 2.000.
1 jam = 60 kali lampu merah
Hijau, berarti 60 x 2.000 = 120.000 /jam
·  1 hari saya kerja 10 jam, 1 jam buat istirahat jadi 9 jam.
9 jam x 120.000 = 1.080.000/hari.
1 bulan saya kerja 26 hari.26 hari x 1.080.000 = 28.080.000/bulan

Manager sampai kaget dan bengong mendengar cerita pengemis itu

Pengemis berkata : Emang mas jadi manager, gaji per bulannya brp..?
Manager : 6.000.000 :(
Pengemis : Ijasah..?
Manager : S-2


Jam Negara
Di depan gerbang surga, banyak manusia yg mengantri untuk diadili oleh Tuhan.

Sambil mengantri, manusia itu takjub melihat di tembok gerbang surga terdapat JAM dan label negara-negara di dunia.

Tapi ada yg aneh dari jam tersebut, setiap negara mempunyai kecepatan putaran yg berbeda dengan jam negara lainnya.

Melihat hal yg unik itu, salah seorang dari mereka bertanya.

Orang Filipina : "Malaikat, kenapa tuh kok jamnya beda-beda muternya?"

Malaikat : "Oh, kecepatan putaran itu berdsrkan tingkat korupsi negara anda, semakin cepat berarti semakin besar tingkat korupsi di negara anda."

Orang Filipina : "Ooohhh begitu... (sambil berbisik ke yg lain) emang bener kata orang, si Estrada korupnya gila-gilaan.. Tuh jam jadi bukti.."

Orang Thailand : "Wah brengsek! Ternyata Somchai Wongsawat juga korupsi! Pantes negara gue miskin!!"

Orang Singapura : "Hahahah jam negara gw Slow bgt tuh.. Kebukti negara gw bersih dari yg namanya korupsi..."

Orang Indonesia : (melihat sekeliling, ga menemukan jam negaranya).

Lalu dia pun bertanya, "Malaikat, kenapa jam negara saya ga adaaaa ??"

Malaikat : "Maaf, anda dari negara mana?"

Orang Indonesia : "Indonesia!"

Malaikat : "Sebelumnya saya minta maaf atas ketidaksopanan ini... Coba lihat kesana... Jam negara Anda kami pakai sebagai kipas angin..."






 Argometer Japan yang Cepat

Di luar Hotel Hilton, Gus Dur bersama sahabatnya yang seorang turis Jepang mau pergi ke Bandara. Mereka naik taksi di jalan, tiba-tiba saja ada mobil kencang banget, menyalip taksi tersebut. Dengan bangga si Jepang berteriak, “Aaaah Toyota made in Japan sangat cepat…!”





Enggak lama kemudian mobil lain nyalip juga taksi tersebut. Si Jepang teriak lagi “Aaaah Nissan made ini Japan sangat cepat.” Enggak lama kemudian lewat lagi satu mobil menyalip mobil tersebut dan si Jepang teriak lagi “Aaaah Mitsubishi made in Japan sangat cepat…!” Gus Dur dan sopir taksi itu merasa kesal melihat si Jepang ini bener-bener nasionalis.Kemudian, sesampainya di bandara, sopir taksi bilang ke si Jepang.


Supir taksi : “100 dolar please…”
Si Jepang : 100 dolars…?! Its not that far from the hotel…!!”
Gus Dur : “Aaaah… Argometer made ini Japan kan sangat cepat sekali!!”




Membuang Presiden
seorang presiden Filipina yang punya tiga orang anak. Merasa ayah mereka adalah orang nomor satu di negerinya, anak-anal sang presiden pun lantas bertingkah neko-neko.
Anak kedua presiden ingin mencari popularitas dengan menyebarkan jutaan lembar uang kertas pecahan 5 peso dari sebuah pesawat terbang. Kakaknya tak mau kalah pamor. Dengan pesawat yang digunakan adiknya sebelumnya, sang kakak menyebarkan jumlah uang jauh lebih banyak dari adiknya.
Anak perempuan presiden juga ingin populer, tapi tidak mau meniru cara yang dilakukan oleh kedua kakaknya. Karena bingung, ia pun bertanya kepada pilot pesawat yang ikut menyebarkan uang bersama dua kakaknya itu.
“Mas kapten, aku ingin populer seperti dua kakakku sebelumnya, tapi tindakan populer apa yang bisa membahagiakan rakyat?” “Gampang sekali: Buang saja ayah nona dari atas pesawat.


          Presiden tak bisa kencing



“Namun ada presiden yang tak bisa kecing, coba tebak siapa?” Tanya Sabar pada temannya, Subur.
” Loh memang ada presiden yang tak bisa kencing, gua ga pernah dengar” Kata Subur.
” Ada dong!’ Kata Sabar yakin.
” Presidenya sakit kali, sehingga tak bisa kencing!”  Jawab Subur.
“Salah”
“Presidennya  kurang minum”
“Salah”
” Presidennya sering olahraga, jadi air yang keluar dari badanya berupa  keringat,  bukan kencing!”
“Salah”
” Apaan dong, ini salah, itu salah!” Kata Subur mulai tak sabar.
” Presiden yang tak bisa kencing adalah presiden taxi!”  Kata Sabar.
” Ga bisa,  gua ga terima, itu kan mobil, bukan orang dan bukan presiden, tadi kan lu tanya siapa, bukan apa?” Subur protes.
” Ye… suka-suka gue dong, namanya juga tebakan!” Kata Sabar sambil cengesan.








             Presiden empat mata.



“Dua orang presiden bertemu empat mata, setelah ngobrol tentang  cabe, terasi, minyak goreng, mie rebus dan lain-lain.” Kata Subur, oh rupanya Subur tak malah kalah dengan Sabar.
“Tunggu dulu, lu bilang dua presiden bertemu, loh kok yang dibicarakan masa terasi, mie rebus segala macam, bukannya masalah politik, negara atau  masalah krisis BBM, presiden apaan tuh?” Tanya Sabar protes.
” Loh bisa saja, mengapa tidak?” Kata Subur enteng.
” Ga bisa.. mana ada dua orang presiden bertemu empat mata bicara soal mie rebus?” Kata Sabar gemes.
” Lo bisa saja!”  Kata Subur lagi.
” Buktinya apa?” Kata Sabar makin tak sabaran.
” Iya, karena dua presiden tadi yang satu presiden partai, yang satunya presiden taxi!” Kata Subur menjelaskan.
“Loh ga bisa dong! Masa presiden partai disamakan dengan presiden taxi, lagi pula presiden partai itukan jabatan di sebuah partai yang isinya orang, sedangkan presiden taxi itu nama perusahaan angkutan mobil, dan bukan orang, masa orang dan mobil bertemu empat mata?” Kata Sabar protes panjang.
“Loh itu suka suka gua!” Kata Subur nyengir sambil senyum kemenangan, karena berhasil membalas tebakan-tebakan Sabar.
” Oke… oke,  satu satu!” Kata Sabar.




                 Presiden dan Burung Beo

Presiden 1: ” Ada burung beo yang sudah diajarkan dua bahasa sekaligus, dan burung beo tadi bisa menirukan dengan bagus,  satu bahasa Inggris dan dua bahasa Rusia. Jadi kalau ditarik kakinya yang kanan, burung beo  akan bicara bahasa Inggris dan kalau ditarik kakinya yang kiri burung beo akan bicara bahasa Rusia, hebatkan!”
Presiden 2: ” Hebat-hebat!”
” Bagaimana kalau kedua kakinya ditarik?” Tanya presiden 1
” Wah pasti burung beo tadi bisa dua bahasa sekali gus!”  Jawab presiden 2
” Salah”
” Oh mungkin dua bahasa tadi menjadi campur aduk!”
” Salah”
” Atau mungkin salah satu katanya akan ketukar, satu bahasa Inggris dan kata kedua bahasa Rusia”
” Salah”
“Loh…jadi gimana dong?”
” Yang jelas kalau dua kakinya ditarik burung beonya jatuh dari sarangnya, bego!”
” Eh jangan main-main ya, gini gini gua presiden,  walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!”
” Presiden bego … presiden bego… presiden bego !” Suara burung beo terdengar berulang-ulang.



         
              Menebak usia mumi



Ini cerita Gus Dur beberapa tahun yang lalu, sewaktu jaman orde baru . Cerita tentang sayembara menebak usia mumi di Giza, Mesir . Puluhan negara diundang oleh pemerintah Mesir, untuk mengirimkan tim ahli paleoantropologinya yang terbaik . Tapi, pemerintah Indonesia lain dari yang lain, namanya juga jaman orde baru yang waktu itu masih bergaya represif misal banyaknya penculikan para aktivis . Makanya pemerintah mengirimkan seorang aparat yang komandan intel .
Tim Perancis tampil pertama kali, membawa peralatan mutakhir, ukur sana ukur sini, catat ini dan itu, kemudian menyerah tidak sanggup . Pakar Amerika perlu waktu yang lama, tapi taksirannya keliru . Tim Jerman menyatakan usia mumi itu tiga ribu dua ratus tahun lebih sedikit, juga salah . Tim Jepang juga menyebut di seputar angka tersebut, juga salah .
Giliran peserta dari Indonesia maju, Pak Komandan ini bertanya pada panitia, bolehkah dia memeriksa mumi itu di ruangan tertutup .
“Boleh, silahkan,” Jawab panitia .
Lima belas menit kemudian, dengan tubuh berkeringat pak komandan itu keluar dan mengumumkan temuannya kepada tim juri .
“Usia mumi ini lima ribu seratus dua puluh empat tahun tiga bulan tujuh hari,” Katanya dengan lancar, tanpa keraguan sedikit pun .
Ketua dan seluruh anggota tim juri terbelalak dan saling berpandangan, heran dan kagum . Jawaban itu tepat sekali ! Bagaimana mungkin pakar dari Indonesia ini mampu menebak dengan tepat dalam waktu sesingkat itu ? hadiah pun diberikan . Ucapan selamat mengalir dari para peserta, pemerintah Mesir, perwakilan negara-negara asing dan sebagainya dan sebagainya . Pemerintah pun bangga bukan kepalang .
Menjelang kembali ke Indonesia, Pak komandan dikerumuni wartawan dalam dan luar negeri di lobby hotel .
“Anda luar biasa,” kata mereka . ” Bagaimana cara anda tahu dengan persis usia mumi itu?”
Pak komandan dengan enteng menjawab,”saya gebuki, ngaku dia .” 




          Atlet Berlari dikejar Serdadu


Hampir tak ada negara yang rela ketinggalan mengikuti Olimpiade . Acara empat tahunan itu merupakan salah satu cara promosi negara masing-masing. Dan tentu saja , peristiwa ini juga sangat bergengsi karena acara ini diliput oleh semua media massa negara peserta. Wajarlah kalau setiap negara berusaha mengirimkan atlet terbaiknya, dengan harapan mereka bisa mendapatkan emas. Begitulah sambutan Gus Dur saat melepas tim Indonesia ke Olimpiade Sidney yang baru lalu.

Gus Dur lalu bercerita tentang peristiwa yang pernah terjadi di Suriah. Pada waktu Olimpiade beberapa tahun yang lalu, tuturnya, kebetulan pelari asal Suriah merebut medali emas. Sang pelari mampu memecahkan rekor tercepat dari pemenang sebelumnya, bahkan selisih waktunya pun terpaut jauh.




Maka, dia langsung dikerubuti wartawan karena punya nilai berita yang sangat tinggi.
“Apa sih rahasia kemenangan anda?” tanya wartawan.
“Mudah saja,” jawab si pelari Suriah, enteng, “Tiap kali bersiap-siap akan start, saya membayangkan ada serdadu Israel di belakang saya yang mau menembak saya.”


                       Do You Like Salad?


Rombongan istri pejabat Indonesia pelesir ke San Fransisco menemani suami mereka yang sedang studi banding. Ceritanya mereka mampir ke sebuah restoran. Ketika memesan makanan, mereka bingung dengan menu-menu makanan yang disediakan. Melihat itu, sang pelayan berinisiatif menawarkan makanan yang barangkali semua orang tahu.
“If you Confuse with menu, just choose one familiar..” kata si pelayan
Rombongan ibu-ibu saling berbisik menebak si pelayan itu ngomong apa.
Si Pelayan tersenyum “Oke, do you like salad ?”
Seorang ibu yang sok tahu menjawab “Sure, I am Moslem, five times in one day”


                                      I am Sorry 1,2,3


Pada suatu hari si Inah, seorang gadis remaja dari dusun yang sedang rajin-rajinnya belajar bahasa inggris sedang jalan-jalan ke kota. Ditengah jalan ia secara kebetulan bertemu dengan seorang bule yang juga secara tak sengaja si Inah menabrak si bule tersebut.
Dalam hati si Inah ngomong, “wah kesempatan nih bisa ngomong ama bule, minta maaf ah..”
Inah : “I am sorry sir..”
Bule : “Ohh.. ok.. I am Sorry too..” (tapi si inah dengernya: two!)
Inah : “I am sorry three!”
Bule : “Hah? what are you sorry for?”
Inah : “I am sorry five!”
Bule : ”Are you sick?”
Inah : “I am sorry seven!”



                                  Cek Kesuburan
Pagi hari, ada Pria Guanteeennng banget, namanya Nicholas. Nah…si Nikolas ini pergi ke rumah sakit untuk ketemu dokter untuk memeriksakan kondisi apa dia ini masih subur atau tidak.
Nikolas : “Pak dokter, saya mau tahu apa saya masih subur atau tidak…”
Dokter : “Ooo…. yang itu.. Sekarang bapak bawa toples ini pulang dulu, besok kembali lagi ya…”
Besoknya Nikolas balik lagi nemuin dokter, namun dengan toples kosong…
Dokter : “Lho kok nggak ada isinya? Nanti meriksanya gimana?”
Nikolas : “Gini dok, Saya itu sudah berusaha, tapi gak bisa, pertama Saya pake tangan kiri, trus tangan kanan Saya beberapa kali, tapi gak bisa juga… Lalu istri saya juga bantu saya… Pertama dengan tangan kanannya, tapi gak berhasil, dicoba dengan kedua tangannya pun tetap gak bisa…”
Dokter : “Tidak bisa?”
Nikolas : ‘Kebetulan keponakan saya si Ayu yang berumur 17 tahun ada di rumah… Saya coba minta tolong karena tangannya dia lembut…”
Dokter : “Minta bantuan keponakan bapak?!!”
Nikolas : “Iya dok… dia mencoba pake kekuatan yang dia punya tapi tetep gak bisa, trus keponakan saya mencoba menggunakan jepitan kedua kakinya…”
Dokter : “Dengan kedua kakinya?!!”
Nikolas : “Bener dok… dengan kedua kakinya pun tetep gak bisa…”
Dokter : “Tetap gak bisa?!!”
Nikolas : “Iya dok… terus saya coba minta bantuan tetangga saya,,Ibu Sri…”
Dokter : “Tetangga bapak!!”
Nikolas : “Dia langsung menggunakan mulutnya, dia gigit-gigit sedikit beberapa kali, tetep aja gak bisa….”
Dokter : “Tidak bisa juga?!… Gila!!”
Nikolas : “Makanya saya datang kemari untuk meminta bantuan pak dokter.”
Dokter : “Apa!! Tidaaaaak…! Saya tidak mau!”
Nikolas : “Terus bagaimana saya bisa diperiksa kalo pak dokter gak mau membantu saya…”
Dokter : “Pokoknya saya tidak mau! Toples itu harus ada isinya!”
Nikolas : “Bagaimana mau diisi dokter… Sampai sekarang saja gak ada yang bisa membuka tutupnya….”
Dokter : “^*&@^(*&@…T_T…”



                     Khutbah Nasruddin


Suatu ketika, orang-orang di kota mengundang Nasruddin untuk menyampaikan khutbah di sebuah majelis.
Ketika tiba di mimbar, dia mendapati bahwa sebagian besar hadirin dalam majelis itu tidak terlampau bersemangat untuk mendengarkan khutbahnya. Sesudah menyampaikan salam, Nasruddin bertanya kepada hadirin, “Apakah kalian tahu apa yang akan saya sampaikan dalam khutbah ini ?” Hadirin serempak menjawab, “Tidak !” Sebab itu Nasruddin berkata, “Aku tidak punya keinginan untuk berbicara kepada orang-orang yang tidak mengetahui apapun tentang apa yang akan aku bicarakan” kemudian berjalan turun dari mimbar dan meninggalkan majelis.
Orang-orang merasa tidak enak hati kepadanya dan mengundangnya lagi pada keesokan harinya.
Keesokan harinya, sesampai di mimbar, Nasruddin mengulang pertanyaan yang sama dan hadirinpun menjawab, “Ya !”. Maka Nasruddin berkata, “Baiklah, karena kalian sudah tahu apa yang akan aku katakan maka aku tidak akan membuang waktu kalian yang sangat berharga.” Kemudian ia turun dari mimbar dan berjalan pulang. Kali ini orang-orang benar-benar dibuat bingung dan akhirnya mereka memutuskan untuk mencoba sekali lagi dan mengundangnya agar datang lagi minggu depan menyampaikan khutbah.
Minggu depannya, ketika naik mimbar, Nasruddin lagi-lagi bertanya yang sama, “Apakah kalian tahu apa yang akan saya sampaikan dalam khutbah ini ?” Kali ini hadirin sudah bersiap-siap untuk pertanyaan itu, maka sebagian dari mereka menjawab “Tidak !” dan sebagian lagi menjawab “Ya !”
Nasruddin pun berkata lagi, “Baiklah, kalau begitu sebahagian yang sudah tahu bisa menceritakan kepada sebahagian lainnya yang belum tahu” dan ia pun kemudian turun meninggalkan mimbar.






       
Dimasukkan Kertas To Yo



Sewaktu Almarhum Gus Dur masih menjabat sebagai orang nomor satu di PBNU. Kantor PBNU waktu itu baru saja dilengkapi dengan mesin faksimili.
Hari itu, Arifin Junaidi (Wakil Sekjen PBNU kala itu) tengah memperagakan cara mengirim faksimili di depan Gus Dur. Di saat bersamaan mantan Presiden RI keempat ini kedatangan seorang rekannya. Mereka bertiga jadi memperhatikan mesin canggih itu.
Loh ngirim tulisan pakai mesin ini apa bisa diterima persis di sana?” tanya rekan Gus Dur terheran-heran.
Arifin menjawab yakin, “Lah iya no!”
Setelah Arifin memfaksimili, tiba-tiba ada faks masuk. Mendengar bunyi dan masuknya faks itu membuat rekan Gus Dur semakin kagum saja.
“Wah mesin faks ini memang luar biasa, nggak masuk di akal ya,” komentar rekan Gus Dur itu sambil geleng-geleng kepala.
Spontan Gus Dur langsung nyeletuk, “Ya jangan dimasukkin akal dong, dimasukin kertas to yo,” jawab ringan Gus Dur menggunakan dialek Jawa.


                                   Fatwa Menikah
Suatu sore di akhir Ramadhan, beberapa orang ikhwah tampak sedang bercengkrama di teras masjid Baitul Hikmah, Cilandak sambil menunggu waktu berbuka puasa. Mereka semua adalah para peserta I’tikaf Ramadhan yang datang dari tempat yang berbeda-beda. Dan mereka kini terlibat pembicaraan serius tentang kegiatan dakwah di kampusnya masing-masing. Beberapa saat kemudian datang seorang Ikhwah dengan tergesa-gesa, membawa suatu kabar.
”Assalamualaikum wr wb, Ikhwan semua, antum sudah dengar belum ada fatwa terbaru dari Dewan Syariah, baru keluar pagi tadi lho!”
Dengan serempak mereka menjawab,
” Waalaikum salam, fatwa terbaru tentang apa akhi ? ”
” Tentang Menikah !”
” Menikah ? apa saja isi fatwa tersebut ? ”
” Isinya cuma satu pasal tapi penting, bahwa mulai sekarang seorang Ikhwan tidak boleh menikah dengan akhwat satu kampus.”
Semua ikhwah yang mendengar terkejut, dan saling memberi komentar satu sama yang lain.
“Apa alasannya akhi, khan tidak melanggar syar’i ?”
“Kok bisa begitu, lalu bagaimana sama yang sudah berproses, langsung dibatalkan ya ..”
“Ane kira ini untuk kepentingan perluasan dakwah juga ..”
“Kalau ane sih milih sami’na wa atho’na saja..”
Setelah beberapa saat terjadi tukar pendapat satu sama lain, akhirnya sang Akhi yang datang bawa kabar tersebut dengan mimik serius menjelaskan,
“Tenang Akhi.., fatwa tersebut memang harus di dukung dan ada dalilnya kok, bukankah Syariah Islam membatasi seorang Ikhwan untuk menikah hanya sampai dengan empat orang akhwat, maka bagaimana mungkin seorang ikhwah mau menikah dengan ‘akhwat satu kampus’ yang jumlahnya ratusan ..!”

                        Teka-teki Suksesi
Seorang wakil presiden dimasa Orde Baru, sebut saja namanya Tresno. Sebagai wakil presiden yang baik, ia ingin belajar dari Lee Kuan Yew bagaimana caranya memilih Menteri yang pintar. Maka dia datang ke Singapura diam-diam. "Bagaimana caranya memilih Menteri yang pintar, Pak Lee??" "Gampang", jawab Lee, “Kita test saja kecerdasannya”.
Dan tokoh Singapura itupun Memanggil perdana menterinya, Goh Chok Tong. Lee mengajukan satu pertanyaan yang harus dijawab Goh dengan cepat dan tepat : "Hai, Chok Tong, misalkan orang tuamu punya anak tiga orang, Siapakah gerangan anak yang bukan kakakmu, dan Bukan pula adikmu?" Goh menjawab dengan tangkas,"Ya itu saya sendiri." Lee bertepuk tangan, "Angka 10 untuk Goh. Sebab itu dia kupilih!"
Tresno sangat terkesan dengan cara memilih gaya Lee Kuan Yew ini. Dia pulang ke Jakarta dan segera mau menguji Moko
“Pak Moko,,” kata Tresno, "Saya ingin menguji sampeyan. Ada satu pertanyaan yang harus sampeyan jawab : Misalkan orang tua sampeyan punya anak tiga orang. Siapakah gerangan anak yang bukan kakak sampeyan dan bukan pula adik sampeyan??"
Ternyata Moko tidak segera bisa menjawab.
Tapi dia punya akal dan minta permisi sebentar keluar ruangan, dimana menunggu Surata. "Coba mas Rata", Katanya kepada bawahannya ini. "Misalkan orang tua situ punya anak tiga orang. Siapakah gerangan anak yang bukan kakak situ dan bukan pula adiknya situ??" Surata berfikir lima menit, lalu menjawab :"Itu saya, Pak." Moko senang bukan main, da masuk kembali ke ruang Tresno.
Dia langsung maju."Jadi tadi petunjuknya… eh, pertanyaannya bagaimana,Pak Tres??". Tres dengan sabar mengulangi,"Orang Tua sampeyan punya anak tiga orang. Siapakah anak yang bukan kakak sampeyan dan bukan adik sampeyan??" Moko kali ini menjawab tangkas :"Ya..Surata, Pak!!". Tres ketawa geli.."Pak Moko ini gimana!! Jawabnya yang benar, ya..Goh Chok Tong, dong!!"



                                 Arti Kata Politik
Seorang murid sekolah dasar mendapat pekerjaan rumah dari gurunya untuk menjelaskan arti kata POLITIK.
Karena belum memahaminya, ia kemudian bertanya pada ayahnya. Sang Ayah yang menginginkan si anak dapat berpikir secara kreatif kemudian memberikan penjelasan, "Baiklah nak, ayah akan mencoba menjelaskan denga perumpamaan, misalkan Ayahmu adalah orang yang bekerja untuk menghidupi keluarga, jadi kita sebut ayah adalah investor. Ibumu adalah pengatur keuangan, jadi kita menyebutnya pemerintah. Kami disini memperhatikan kebutuhan-kebutuhanmu, jadi kita menyebut engkau rakyat. Pembantu, kita masukkan dia ke dalam kelas pekerja, dan adikmu yang masih balita, kita menyebutnya masa depan. Sekarang pikirkan hal itu dan lihat apakah penjelasan ayah ini bisa kau pahami?"
Si anak kemudian pergi ke tempat tidur sambil memikirkan apa yang dikatakan ayahnya. Pada tengah malam, anak itu terbangun karena mendengar adik bayinya menangis. Ia melihat adik bayinya mengompol. Lalu ia menuju kamar tidur orang tuanya dan mendapatkan ibunya sedang tidur nyenyak. Karena tidak ingin membangunkan ibunya, maka ia pergi ke kamar pembantu. Karena pintu terkunci, maka ia kemudian mengintip melalui lubang kunci dan melihat ayahnya berada di tempat tidur bersama pembantunya.
Akhirnya ia menyerah dan kembali ke tempat tidur, sambil berkata dalam hati bahwa ia sudah mengerti arti POLITIK.
Pagi harinya, sebelum berangkat ke sekolah ia mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya dan menulis pada buku tugasnya:
 "Politik adalah hal dimana para Investor meniduri kelas Pekerja, sedangkan Pemerintah tertidur lelap, Rakyat diabaikan dan Masa Depan berada dalam kondisi yang menyedihkan."
 


Jam Negara
Di depan gerbang surga, banyak manusia yg mengantri untuk diadili oleh Tuhan.

Sambil mengantri, manusia itu takjub melihat di tembok gerbang surga terdapat JAM dan label negara-negara di dunia.

Tapi ada yg aneh dari jam tersebut, setiap negara mempunyai kecepatan putaran yg berbeda dengan jam negara lainnya.

Melihat hal yg unik itu, salah seorang dari mereka bertanya.

Orang Filipina : "Malaikat, kenapa tuh kok jamnya beda-beda muternya?"

Malaikat : "Oh, kecepatan putaran itu berdsrkan tingkat korupsi negara anda, semakin cepat berarti semakin besar tingkat korupsi di negara anda."

Orang Filipina : "Ooohhh begitu... (sambil berbisik ke yg lain) emang bener kata orang, si Estrada korupnya gila-gilaan.. Tuh jam jadi bukti.."

Orang Thailand : "Wah brengsek! Ternyata Somchai Wongsawat juga korupsi! Pantes negara gue miskin!!"

Orang Singapura : "Hahahah jam negara gw Slow bgt tuh.. Kebukti negara gw bersih dari yg namanya korupsi..."

Orang Indonesia : (melihat sekeliling, ga menemukan jam negaranya).

Lalu dia pun bertanya, "Malaikat, kenapa jam negara saya ga adaaaa ??"

Malaikat : "Maaf, anda dari negara mana?"

Orang Indonesia : "Indonesia!"

Malaikat : "Sebelumnya saya minta maaf atas ketidaksopanan ini... Coba lihat kesana... Jam negara Anda kami pakai sebagai kipas angin..."
- See more at: http://anakmanggilang.blogspot.com/2014/08/anekdot-sindiran.html#sthash.JS23rGji.dpuf

contoh anekdot

bingung mau nyimpan  dimana?? dari pada capek ya udah aku COPAS aja ke blog,,,
 berikut contoh - contoh anekdotnya :)



BIKIN UNDANG-UNDANG

Dodi datang bertandang pada sepupunya yang bernama Allan, ia berdomisili di sebuah kota. Suatu pagi yang lengang Dodi diajak cari sarapan, mereka naik mobil, tentu Allan yang nyopir. Di perempatan jalan, waduh…, lampu merah menyala, tapi Allan melaju terus, maka itu Dodi menegor sepupunya itu.
Dodi : Lampu merah, mengapa engkau melaju terus?!
Allan : Alah…, tenang aja, di Negeri ini aku bisa bikin Undang-undang kok…!, jawabnya santai..
Dodi : Bagaimana bisa?!, bukankah yang membuat Undang-undang itu DPR plus Pemerintah?!
Allan : (Meminggirkan mobilnya)
Dodi : Mengapa meminggir?!
Allan : Mau menjawab pertanyaanmu!!, jawabnya ketus.
Dodi : Mengapa harus meminggir?!
Allan : (Mobil dihentikan, lalu dirogoh saku celananya serta diambil dompetnya yang tebal itu dan ditaruhnya di depan Dodi seraya berkata): Ini jawabannya!! Sambil menancapkan gas…
Dodi : Oh…!!!



guru   : "anak anaak,, apa pendapat kalian tentang politik?"
murid  :" ga tau buuukkk... ( serempak) tapi kami benci politik buk, katanya politik itu kotor!"

guru : "eeehhh ga boleh gituu,, Politik itu bagus kook.  gini, ibuk kasih tau yaaa.. politik itu merupakan cara yang dilakukan  manusia untuk mencapai tujuannya, dan apapun yang kita lakukan pasti ada politiknya, asal untuk kebaikan. ngerti?"

Buyung : "gitu ya buk? waahh politik hebat ya buk? kalo gitu aku jadi suka politik buk, aku akan berpolitik dalam ujian besok!"

guru: "baguuss.. bagaimana politik buyung agar tujuan dalam ujian besok tercapai?"

Buyung: "ya belajarlah buukk,, kan tinggal  tanya ama mbah google."

guru :" pintaarr,,  apa yang mau  Buyung tanya ama mbah google nya?"

Buyung: "CARA JITU MENCONTEK SAAT UJIAN!!"

Guru  : 3#%$?>":??<:?? (banting buyung) !!


KOMUNISME:
Kalau anda punya dua sapi, anda berikan dua-duanya kepada pemerintah, dan kemudian pemerintah menjual susunya kepada anda.
SOSIALISME:
Kalau anda punya dua sapi, anda berikan dua-duanya kepada pemerintah, dan kemudian pemerintah memberikan susu kepada anda.
NAZIISME:
Kalau anda punya dua sapi, pemerintah menembak anda dan mengambil kedua sapi anda.
FACISME:
Kalau anda punya dua sapi, anda mengambil susunya dari kedua sapi anda, dan memberikan setengahnya kepada pemerintah.
NEO-DEALISME:
Kalau anda punya dua sapi, anda bunuh satu, anda perah yang satunya dan buang susunya ke got.
KAPITALISME:
Kalau anda punya dua sapi, anda menjual satu ekor sapi dan membeli satu ekor banteng.
KONCOISME:
Anda punya dua ekor sapi, anda bekerja sama dengan salah satu ekor sapi itu untuk membunuh sapi yang lain dengan tujuan agar sapi itu tidak punya saingan dalam menghasilkan susu, sehingga susu sapi anda menjadi Satu-satunya susu sapi di daerah itu.
 

Imam: mohon syaf lurus dan dirapatkan, demi kekhusukkan bersama handphone tolong dimatikan (wajah alim)
makmum: (semuanya melurus merapatkan syaf dan mematikan handphone),
rakaat satu dan dua aman, rakaat ketiga tiba-tiba terdengar suara hp berdering (teliwiwiwit, teliwiwiwit). setelah didengar secara seksama ternyata suara itu berasal dari depan, dan benar hp yang berdering itu adalah hpnya sang imam. Panik dengan suasana makmum yang krasak krusuk, sang imam kemudian mengambil hpnya dan menjawab panggilan dengan suara emosi dan keras (pake pengeras suara gitu lho)  " Hallo! ada apa? nggak tau orang sedang sholat? dan gue sedang jadi imam! ganggu aja lu! sialan Lu, awas lu! gua  jotos lu! gua lempar juga lu ama kursi ntar!" hp ditutup kemudian dilempar. berniat mau melanjutkan memimpin shalat, malah giliran dia yang dilempar Makmum. "Ini Shalat, Bukan Sidang Paripurna! pergi sono!"

KENTUTKU YANG BAU

Masa - masa bermain jarang ku lupakan, dan waktu - waktu bermain pun masinh sering dilaksanakan. Hal ini terjadi pada diriku. sebut saja namaku Asep.
Waktu itu saya bermain perosotan bersama teman - temanku. Tebing yang sedikit juram yang menjadi lokasi untuk bermain. Saat itu aku masih duduk di bangku sekolah MIN Rancah dan mumur saya pun masih 10 tahun.
Kondisi lapar menerjang kami, sehingga kami pergi ke hutan untuk mencari makanan yang dapat dimakan dan pastinya kenyang di perut.
sehingga pada saat saya menusuri hutan terjadi perbincangan antara aku dengan salah satu temanku (sebut saja namanya didin).
Aku : hai, pohon pepaya siapa itu? kayaknya enak kalau makan buah pepaya.
Didin : Tenang, itu pohon pepaya kakek saya! (dengan keadaan sedikit tersenyum) kalau kamu mau ambil saja.
Saya langsung bergegas memanjati pohon itu, hingga pada saat saya sudah naik, tiba tiba ada yang menebang pohon itu dari bawah dan tumbanglah pohon pepaya itu, beruntung saya masih bisa loncat.
Tak lama kemudian datang salah satu teman saya yang membawa hasil pencariannya, yaitu mendapatkan singkong, hingga tak banyak basa basi lagi singkong itu langsung dibakar.
Suasana penyantapan singkong telah dimulai, saat mereka memakan singkong tiba- tiba terhembus kentut dari gas pembuangan aku,,, peessss..............pesssssssss..pesssssssss. Suasana nya makin memanas karena teman" ku saling menuduh, hingga pada akhirnya aku pun di tunjuk oleh ereka. sehingga terjadi percek cokan mulut.
aku : saya gag  kentut?
teman : bohong terus siapa?
Aku : hahahaha,, saya bosssssssssssssssssssssssss... sambil berlalri,,,,

Soeharto Anak Siapa?

Pada suatu hari Tutut, anaknya Soeharto, lewat di jalan tol di Jakarta.
Penjaga Tol: “3000 rupiah”.
Tutut yang emangnya ngak punya uang seribuan mengeluarkan uang 50 ribu rupiah langsung saja menyodorkan tuch uang.
Penjaga Tol: “Ini Bu, kembaliannya. “
Bu Tutut: “Sudah…simpan saja buat keluarga anda.”
Penjaga tol merasa senang karena menerima 47 ribu rupiah dan langsung berterima kasih kepada Tutut.
Setelah beberapa jam Tommy dateng melewati jalan tol tersebut. Karena mereka tuch anaknya Soeharto, ngak punya uang receh, Tommy mengeluarkan uang 20 ribuan.
Penjaga Tol: “Ini Pak, kembaliannya 17 ribu.”
Tommy: “Sudahlah, simpan aja buat sekolah anak anda.”
Penjaga langsung memasukan kembalian itu ke kantongnya dan berterima kasih banyak ke Tommy.
Setelah beberapa jam Soeharto dengan mobilnya lewat jalan tol.
Soeharto mengeluarkan uang 5000 rupiah dan disodorkan ke penjaga tol. Soeharto menunggu uang kembaliannya itu dan setelah menunggu 5 menit, ditanyanya kepada penjaga tol
Soeharto: “Loh, mana uang kembalian saya ?”
Penjaga Tol: “Ah Bapak, masa uang 2000 rupiah aja dibalikin. Tadi bu Tutut dan pak Tommy lewat kembaliannya 47 ribu dan 17 ribu aja diberikan ke saya, masa Bapak yang 2000 aja minta kembalian?? “
Soeharto: “Tunggu dulu mas !! Anda tau sapa Tutut dan Tommy??”
Penjaga Tol dengan cekatan menjawab: “Yach tahu Pak! Pertanyaan gampang tho, jelas Tutut dan Tommy tuh Anaknya Presiden.”
Soeharto: “Pinter kamu, tahu mereka anak Presiden. Nah sedangkan saya kan cuma Anak Petani !!
Sekarang, mana kembalian saya??”
Penjaga Tol : “!%$&^%$%!$%?”


Otak Orang Indonesia Masih Mulus
    Konon otak orang Indonesia sangat digemari dan jadi rebutan di antara calon penerima donor otak manusia. Di bursa pasar gelap, harga otak manusia Indonesia dikabarkan paling tinggi. Setiap ada persediaan hampir bisa dipastikan langsung laku terjual.
Orang-orang pun heran. Mengapa bukan otak orang Yahudi yang terkenal cerdas-cerdas itu yang diburu? Mengapa bukan otak orang-orang Jepang, yang tersohor memiliki kemampuan tinggi dalam bidang teknologi, yang diperebutkan? Atau, mengapa tidak otak orang Cina yang sudah dikenal luas lihai berbisnis? Mengapa justru otak orang Indonesia?
Setelah dilakukan semacam penelitian, ternyata persepsi para penerima donor otak dalam menentukan pilihan bukan pada standar umum seperti asumsi di atas. Jawab mereka: “Habis, otak orang Indonesia rata-rata masih mulus. Soalnya jarang dipakai!”
- See more at: http://anakmanggilang.blogspot.com/2014/08/anekdot-sindiran.html#sthash.JS23rGji.dpuf